Lama rasanya Kota kita Bandung ini tidak turun hujan, cuaca sangat panas dan gersang, banyak pepohonan yg mati krn kekeringan dan pesawahan pun menjadi kering kerontang krn kurangnya pengairan. Sungguh musim kemarau yang sangat panjang.
Bayangkan bukankah situasi seperti ini sama dgn saat kita mengalami kekeringan rohani? Setiap pelayanan dan pekerjaan menjadi begitu membosankan dan hati tidak ada keceriaan dan suka cita, panggilan dan tanggung jawab menjadi beban berat yg menyusahkan hati kita.
Akibatnya jiwa-jiwa yg Tuhan percayakan kpd kita semakin pergi jauh dr pelayanan kita, pergi ke Gereja akan jadi rutinitas tanpa pekerjaan Roh, nubuat menjadi kering dan infartasi kuasa Roh Kudus memudar.
Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa "hari-hari ini adalah hari akhir, dan sementara mempelai Pria sudah siap sedia, tetapi kita sang mempelai wanita-Nya sedang kehabisan minyak dan pelita kita pun nyaris padam."
Hari-hari ini suara Tuhan begitu kuat terdengar "Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis, dengan mengaduh, koyakanlah HATI-mu dan bukan pakaian mu!!."
PERTANYAANNYA..... Apakah kita mau meresponinya seperti Daud berbalik kepada Tuhan???
Ada beberapa tanda kekeringan rohani melanda hati kita:
1. Memberi tanpa pernah mengisi kembali===» Kita membagikan sesuatu tanpa diisi ulang.
Misalnya : kita membagikan Firman Tuhan, bersaksi, berbagi sharing2 rohani, tetapi tidak pernah membaca Firman Tuhan. Maka hal ini akan mempengaruhi emosa, mental & fisik kita dan kita mengalami kekeringan rohani.
2. Melayani tanpa hati, tetapi karena tugas===» ketika kita dilanda kekeringan rohani akan ada pergeseran halus pada motivasi kita unt melayani Tuhan, baik di gereja atau ditempat lain.
Kita tdk termotivasi oleh gairah (passion) lagi, batin kita enggan, hati kita tdk ingin lagi melayani, tetapi kita tetap melayani krn merasa kita tdk pny pilihan, kita sungkan kpd seseorang, kita hrs terus melayani krn kita merasa bny org lain tergantung pada kita atau krn kita ingin menghormati komitmen yg pernah kita buat, dan merasa bertanggung jawab thd Tuhan serta panggilan-Nya atas hidup kita.
3. Iman tidak lagi menular===» menurut Daud dalam Mazmurnya,
"Sukacita keselamatan" kita dapat mempengaruhi dan memimpin orang lain kepada Tuhan. (Mazmur 51:12-13),
namun disaat kekeringan rohani terjadi dalam hidup kita, maka mereka tdk melihat sesuatu dalam diri kita yg menyebabkan mereka haus akan Tuhan. Bagi kita sendiri pun kekurangan motivasi unt berbagi dgn mereka, krn kita tdk mempunyai apa2 yg dapat ditawarkan. (Hidup mereka yg blm mengenal Tuhan nampak sama saja dgn diri kita, bahkan kadang nampak lebih baik)
4. Tuhan terasa jauh===» ketika kita kering rohani, secara bertahap kekeringan itu menjauhkan diri kita dari Tuhan.
Kita malas saat teduh, membaca Alkitab, kita sdh tdk mendengar sesuatu dari-Nya. Terkadang kita mendengar sedikit-sedikit dan kita pun mengabaikan teguran-teguran-Nya. Sesungguhnya Tuhan tdk pernah menjauh dari kita, tapi kitalah yg menjauhi-Nya.
5. Terbelenggu oleh rutinitas/kebiasaan, bukan karena oleh dorongan Roh Kudus===» kita tidak memiliki sukacita yg pernah kita miliki dlm hubungan kita dengan Tuhan.
Merenungkan Firman Tuhan, bersekutu, membaca Alkitab, berdoa hanya merupakan kebiasaan yg hnysesekali memberi dampak bagi kita. Kita mengasihi Allah, tetapi kehilangan rasa cinta kita pada-Nya.
6. Kembali pada kebiasaan/dosa lama===» kembali menyukai hal-hal duniawi ketimbang hal-hal rohani, hidup penuh dgn kompromi dgn hal2 duniawi.
7. Berfikir Negatif===» ketika kita secara rohani kering, suasana sorgawi seperti kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita tdk lagi mempengaruhi hdp kita. Sebaliknya kita meresa lebih mudah unt memberi jalan kpd pikiran negatif. Kita mudah untuk menentang, mengkritik, dan melemparkan pikiran dastruktif dan emosional.
Bagaimana cara kita segarkan kembali rohani kita
"Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baikdari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu." (Mazmur 63:1-5)
“Tetapi sekarang juga,” demikianlah firman Tuhan, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.” Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya." (Yoel 2:12-13)
¤ Penuhi hati kita dgn hasrat dan kerinduan unt mencari Tuhan (Maz 63:1)
¤ Jiwa (pikiran, perasaan, dan kehendak) yg haus akan Tuhan (Maz 63:1)
¤ Bertobat dan kembali pada Tuhan (Yoel 2:12)
¤ Merendahkan diri dalam doa dan puasa (Yoel 2:12-13)
INGAT......!!!!!
Perjalanan mengikut Tuhan adl perjalanan seumur hidup. Oleh krn itu kita bisa saja mengalami pasang surut. Apabila kita tdk waspada, maka kerohanian kita akan mengalami kekeringan rohani yg berdampak pada keadaan dimana kita bisa saja memberi tapi tdk pernah diisi kembali, kita dapat saja melayani tanpa hati, keadaan dimana iman kita tdk bisa menular, merasa Tuhan sangat jauh dr kita, terbelenggu rutinitas/kesibukan.
Akibatnya kita jatuh lagi dlm kebiasaan2 lama dan berpikiran negatif.
Unt dipulihkan kita hrs merendahkan diri, dan bertobat serta memiliki hati yg haus akan Tuhan
God bless us...
Aku rindu akan Tuhan jiwaka rindu akan dikau ya Tuhan jamahlah aku Tuhan
BalasHapus